Selasa, 21 Desember 2010

Bahasa Assembly

BAHASA ASSEMBLY

Instruksi mesin dinyatakan dengan pola 0 dan l. Pola semacam itu sangat sulit untuk dijelaskan pada saat membahas atau menyiapkan program. Oleh karena itu, kita menggunakan nama simbolik untuk menyatakan pola tersebut. Sejauh ini kita telah menggunakan kata-kata biasa seperti Move, Add, Increment, dan Branch, untuk instruksi operasi yang menyatakan pola kode biner yang sesuai. Pada saat menulis program untuk komputer tertentu, katakata tersebut biasanya diganti dengan akronim yang disebut mnemonic, seperti MOV, ADD, INC, dan BR Serupa dengan kita menggunakan notasi R3 untuk mengacu pada register 3, dan LOC untuk mengacu pada lokasi memori. Set lengkap nama simbolik semacam dan aturan penggunaannya

membentuk bahasa pemrograman, yang biasanya disebut sebagai bahasa assembly. Set aturan untuk menggunakan mnemonic dalam spesifikasi instruksi dan program lengkap disebut syntax bahasa.

Program yang ditulis dalam bahasa assembly dapat secara otomatis ditranslasikan ke rangkaian instruksi mesin oleh suatu program yang disebut assembler. Program assembler adalah salah satu kumpulan program yang merupakan bagian dari software sistem. Assembler, seperti halnya program yang lain, disimpan sebagai rangkaian instruksi mesin dalam memori komputer. Program user biasanya dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard dan disimpan dalam memori atau disk magnetik. Pada titik ini, program user hanyalah kumpulan baris karakter alfanumerik. Pada saat program assembler dieksekusi, program tersebut membaca program user, menganalisanya, dan kemudian menghasilkan program bahasa mesin yang diinginkan. Bahasa mesin tersebut berisi pola 0 dan 1 yang menetapkan instruksi yang akan dieksekusi oleh komputer tersebut. Program user dalam format teks alfanumerik aslinya disebut source program, dan program bahasa mesin yang diassemble disebut object program.

Bahasa assembly untuk suatu komputer mungkin case sensitive atau mungkin

tidak, sehingga, komputer tersebut bisa membedakan antara huruf kapital dan huruf

kecil atau tidak dapat. Kita akan menggunakan huruf kapital mark menunjukkan semua nama dan label dalam contoh kita untuk dapat meningkatkan kemudahan pembacaan teks. Misalnya, kita akan menuliskan instruksi Move sebagai berikut MOVE R0, SUM MOVE mnemonic menyatakan pola biner, atau OP code, untuk operasi yang dilakukan oleh instruksi tersebut. Assembler mentranslasi rnnemonic ini menjadi OP code biner yang dipahatni komputer. Mnemonic OP code diikuti oleh setidaknya satu karakter spasi kosong. Kemudian informasi yang menyatakan operand ditetapkan. Dalam contoh kita, source operand berada dalam register R0. Informasi ini diikuti oleh spesifikasi destination operand, dipisah dari source operand dengan koma, tanpa jeda kosong.

Destination operand berada dalam lokasi memori yang alamat binernya dinyatakan dengan nama SUM. Karena terdapat beberapa mode pengalamatan yang dapat digunakan untuk menetapkan lokasi operand, maka bahasa assembly barns mengindikasikan mode mana yang digunakan. Misalnya, nilai numerik atau nama yang digunakannya, seperti SUM pada instruksi sebelumnya, dapat digunakan untuk menunjukkan mode Absolute. Sehingga instruksi ADD #5, R3 menambahkan bilangan 5 ke isi register R3 dan meletakkan hasilnya kembali ke register R3. tanda sharp bukanlah cara satu satunya untuk menunjukkan mode pengalamatan Immediate. Dalam beberapa bahasa assembly, mode pengalamatan yang dimaksud dinyatakan dalam mnemonic OPcode.

Dalam hal ini, suatu instruksi memiliki mnonemonic OPcode yang berbeda untuk mode peugalamatan yang berbeda. Misalnya, iustruksi Add sebelumnya dapat ditulis sebagai berikut ADDI 5, R3 Akhiran I dalam mnemonic ADDI menyatakan bahwa source operand dinyatakan dalam mode pengalamatan Immediate. Pengalamatan Indirect biasanya dinyatakan dengan meletakkan tanda kurung di sekitar nama atau simbol yang menunjukkan pointer ke operand. Misalnya, jika nomor 5 ditempatkan dalam lokasi memori yang alamatnya disimpan dalam register R2, maka aksi yang diinginkan dapat ditetapkan sebagai berikut MOVE #5, (R2) atau mungkin MOVE 5, (R2)

OPERASI ARITMATIKA

8.1. OPERASI PERNAMBAHAN

8.1.1. ADD

Untuk menambah dalam bahasa assembler digunakan perintah ADD dan ADC serta INC. Perintah ADD digunakan dengan syntax :

ADD Tujuan,Asal

Perintah ADD ini akan menambahkan nilai pada Tujuan dan Asal. Hasil yang didapat akan ditaruh pada Tujuan, dalam bahasa pascal sama dengan instruksi Tujuan:=Tujuan + Asal. Sebagai contohnya :

MOV AH,15h ; AH:=15h

MOV AL,4 ; AL:=4

ADD AH,AL ; AH:=AH+AL, jadi AH=19h

Perlu anda perhatikan bahwa pada perintah ADD ini antara Tujuan dan Asal harus mempunyai daya tampung yang sama, misalnya register AH(8 bit) dan AL(8bit), AX(16 bit) dan BX(16 bit). Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa yang akan terjadi bila Tujuan tempat hasil penjumlahan disimpan tidak mencukupi seperti pertambahan 1234h dengan F221h.

1234 h Biner --> 0001 0010 0011 0100

F221 h Biner --> 1111 0010 0010 0001

---------- + --------------------- +

10455 h 1 0000 0100 0101 0101

Pada pertambahan diatas dapat dilihat bahwa pertambahan bilangan 1234 dengan F221 akan menghasilkan nilai 10455. Supaya lebih jelas dapat anda lihat pada pertambahan binernya dihasilkan bit ke 17, padahal register terdiri atas 16 bit saja. Operasi pertambahan yang demikian akan menjadikan carry flag menjadi satu

8.2. OPERASI PENGURANGAN

8.2.1. SUB

Untuk Operasi pengurangan dapat digunakan perintah SUB dengan syntax:

SUB Tujuan,Asal

Perintah SUB akan mengurangkan nilai pada Tujuan dengan Asal. Hasil yang didapat akan ditaruh pada Tujuan, dalam bahasa pascal sama dengan instruksi

Tujuan:=Tujuan-Asal.

Contoh :

MOV AX,15 ; AX:=15

MOV BX,12 ; BX:=12

SUB AX,BX ; AX:=15-12=3

SUB AX,AX ; AX=0

Untuk menolkan suatu register bisa anda kurangkan dengan dirinya sendiri seperti SUB AX,AX.

8.2.2. SBB

Seperti pada operasi penambahan, maka pada operasi pengurangan dengan bilangan yang besar(lebih dari 16 bit), bisa anda gunakan perintah SUB disertai dengan SBB(Substract With Carry). Perintah SBB digunakan dengan syntax:

SBB Tujuan,Asal

Perintah SBB akan mengurangkan nilai Tujuan dengan Asal dengan cara yang sama seperti perintah SUB, kemudian hasil yang didapat dikurangi lagi dengan Carry Flag(Tujuan:=Tujuan-Asal-CF).

OPERASI PERKALIAN

Untuk perkalian bisa digunakan perintah MUL dengan syntax:

MUL Sumber

Sumber disini dapat berupa suatu register 8 bit(Mis:BL,BH,..), register 16 bit(Mis: BX,DX,..) atau suatu varibel. Ada 2 kemungkinan yang akan terjadi pada perintah MUL ini sesuai dengan jenis perkalian 8 bit atau 16 bit. Bila Sumber merupakan 8 bit seperti MUL BH maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat pada BH dan nilai pada AL untuk dikalikan. Hasil yang didapat akan selalu disimpan pada register AX. Bila sumber merupakan 16 bit

seperti MUL BX maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat pada BX dan nilai pada AX untuk dikalikan. Hasil yang didapat akan disimpan pada register DX dan AX(DX:AX), jadi register DX menyimpan Word tingginya dan AX menyimpan Word rendahnya.

PEMBAGIAN

Operasi pada pembagian pada dasarnya sama dengan perkalian. Untuk operasi pembagian digunakan perintah DIV dengan syntax:

DIV Sumber

Bila sumber merupakan operand 8 bit seperti DIV BH, maka komputer akan mengambil nilai pada register AX dan membaginya dengan nilai BH. Hasil pembagian 8 bit ini akan disimpan pada register AL dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register AH. Bila sumber merupakan operand 16 bit seperti DIV BX, maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat pada register DX:AX dan membaginya dengan nilai BX. Hasil pembagian 16 bit ini akan disimpan pada register AX dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register DX

OPERASI STRING

Suatu String dalam Bahasa Pascal dapat dioperasikan dengan berbagai macam tujuan. Pascal menyediakan berbagai prosedur standar dan fungsi stanfar untuk opersai string.

Prosedur Standar Fungsi Standar

  1. DELETE 1. CONCAT
  2. INSERT 2. COPY
  3. STR 3. POS
  4. VAL 4. LENGHT

Dalam Operasinya String hanya mempunyai sebuah operator, yaitu operator ‘+’. Bila operator ini digunakan untuk dua buah elemen string, maka akan menjadi penggabungan dua buah string menjadi satu.

Panjang Maksimal suatu string yang diijinkan oleh Pascal adalah 255 karakter

Procedure Standart pada String

1. DELETE (Procedure)

ð menghapus substring dari suatu string, dimulai dari posisi i, sebanyak n à String

BU :

DELETE ( string, i, n)

Cat. Jika jumlah I lebih besar dari jumlah karakter dalam string, maka tidak ada karakter yang terhapus

2 INSERT ð insert (menyisipkan) substring (string1) dalam suatu string (string2), pada posisi I à String

BU :

INSERT (string1, string2, i)

Cat. Apabila hasil penyisipan menjadi String yang panjangnya lebih dari 255 karakter, maka yang dianggap signifikan hanya sampai 255 karakter saja.

3 STR ð mengubah bentuk numerik (x) menjadi nilai string (s)

BU :

STR (x [ : n [ :m ] ], string)

Nilai ‘n’ menunjukkan format panjang dari nilai utuh dan nilai ‘m’ menunjukkan format panjang desimal (nilai dibelakang koma)

4 VAL ð mengubah nilai suatu argumen string menjadi nilai numerik

BU :

Val(Var_string_angka,Var_nilai,kode)

posisi salah

Cat. Var_string_angka berisi data string yang berupa angka

Var_nilai berisi data hasil konversi.

Jika terjadi kesalahan data maka akan posisi kesalahan disimpan pada

Kode

Fungsi Standar pada Operasi String

  1. CONCAT ð menggabungkan dua string secara berurut

BU :

ConCat(S1,S2[,S3,…, Sn])

Cat. Fungsi standar ini mempunyai operasi yang sama dengan operator string ‘+’, yaitu merangkai beberapa nilai string

2 COPY ð mengambil bagian string (substring) dari suatu string, dimulai dari posisi i, sebanyak n à String

BU :

COPY (String, i, n )

3 POS ð Mencari posisi letak dari suatu substring yang ada dalam suatu string à Interger

BU :

POS (subString, string)

Cat : Jika SubString yang dicari terdiri dari beberapa karakter, maka dalam pencariannya akan mencari deretan karakter yang sesuai.

2. LENGTH ð memberikan nilai panjang atau jumlah karakter dari suatu string à integer




C/: VAR s : string[20];

i : word;

BEGIN

. s := ‘program pascal’;

i := LENGTH(s);

WriteLn(‘Panjang string : ’, ‘‘‘‘,s, ‘‘‘‘ ,‘ adalah ‘, I, ‘ karakter’); END.

Panjang string “program pascal” adalah 14 karakter